Total Tayangan Halaman

Minggu, 26 Oktober 2014

Hello Kitty boru Girsang

tu foto aku n anakku si meisya "hello kitty" mentel boru girsang, tpi baru x ini aku klo diklat atw rapat keluar kota aku ga brani plg sblm bw upeti sm si mentel yg satu itu, kmrn dy nelpon : "pak bliin mesya hello pitti ya, baju hello piti mesya, hello pitti mamak,hello pitti papak (what's,???aku disuruh pake hello kitty? apa kata doraemon ntr...@@@??), trus pinsil hello pitti, sepatu hello pitti, sem**k hello pitti...apalagi yaaaa....pak, pak apalagi???", mmg si mentel ini gatau knp kok demen bgt sm hello kitty ya, pdhl klo kucing msk ke rmh bukannya dibelai eh trus diusirnya " mak,mak usirkan meong itu mak, joyok nanti ruma kita, huss kan mak...mamak ini pun, eek nanti meong nya mak...o..o.oh", cerewet  x kan???
dari mess diklat kucoba jalan sndirian dari merak ke serang mw ke gereja yg alamatnya dapat dari hasil kebaikan wak google , gereja nya dikota serang kira2 1 jam dari merak naek bus, seplg gereja kucoba deh cari mall, mall of serang namanya, baru masuk pintu eh lgsg ada jual pernak-pernik hello kitty,tringat dh sm si hello piti ku dirmh, coba bayangkan deh bapak-bapak muda, ganteng, maskulin kyk aku ini (sambil benerin rambut sm kmilin upil yg ud kering...@@@$) ke mall clingak-clinguk di counter hello kitty yg rada pink smua, ini penampakkannya
drink pot hello kitty...
ni 1 lgi 

tu tempat pinsil hello kitty
hufff....baru x ini mmg aku tkt plg kermh ga bw pesanan tu si hellopiti
Tpi gpp deh, yg pnting ttp jdi hello kitty lovely nya bapak n cpt pinter ya 

Sabtu, 12 Maret 2011

silsilah marga girsang

RIWAYAT OPPUNG GIRSANG (Klarifikasi Silsilah Marga Girsang dikutip dan diedit dari Buku Sejarah & Silsilah Marga Girsang Berdasarkan Fakta dan Data serta Fakta Pengetua & Orangtua Toga Marga Girsang disusun Tahun 1970 oleh Jaludin Purba Girsang BA.

1. Kelahiran

Op.Girsang yang ada di LEHU, dilahirkan di kampung Nagasaribu/ Sigalingging 6 Km dari Kota Siborongborong arah Lintongnihuta. Merupakan anak dari OMPU SAKKAP DOLI SIHOMBING LUMBANTORUAN HARIARA/ br SINAGA. Nama kecil Op.Girsang adalah SIGIRSANG Lumbantoruan.

2. Saudara
Op.Girsang adalah anak kedua dari 4 (empat) orang bersaudara, yang Pertama: AMAN SAKKAP Lumbantoruan, Kedua: SIGIRSANG Lumbantoruan (Op,Girsang) ketiga: Perempuan Menikah dengan Marga Lubis tinggal di di Butar Bonan Dolok, dan yang Keempat: Perempuan Menikah dengan Marga Sigalingging tinggal di Kampung Sigalingging.

3. Tempat Sesudah Menikah

Op.Girsang sesudah dewasa dan menikah dengan br Sianturi (Istri I) dari Muara Dolok Sanggul dan Memiliki 2 (dua) orang anak laki-laki yang bernama PAMOLAT dan DATU SANGIM Lumbantoruan Parhariara. Op.Girsang sendiri tinggal di kampung Butar Bonan Dolog dengan pekerjaan Bertani, disamping bertani Op.Girsang juga memiliki kemampuan untuk mengobati orang sakit (dukun) dan pelatih pencak silat.

Dikampung Butar Bonan Dolok, Op.Girsang adalah orang yang sangat dihormati, hargai dan disegani. ini bisa terjadi karena Op.Girsang adalah Orang Sakti, Tegas dan Penyayang (Berdasarkan Penjelasan Marga Nababan, Hulahula Marga Sinaga serta boru dari Lubis dan Sigalingging.

Pertanyaannya: Kenapa Op.Girsang Sampai di LEHU???

4. Meninggalkan Keluarga dan Kampung Halaman

Dilatarbelakangi Karena Op.Girsang Lumbantoruan membunuh abangnya yang bernama SIGURU, anak dari TUAN GURU SINOMBA Lumbantoruan Hutagurgur. tindakan ini adalah sebagai satu sikap balas dendam karena abangnya SIGURU telah membunuh SIBADIA HUTA SIANTURI ANAK OMPU RAJAHUTA SIANTURI yang juga Ipar Op.Girsang atau saudara dari Istrinya.

Akibat dari sikap atau tindakan balas dendam yang dilakukan oleh OP.Girsang dengan cara membunuh SIGURU. Op.Girsang dikenakan sanksi oleh Para Pengetua adat Toga Sihombing dan Para pengetaua adat di Siborongborong. Hukuman yang diberikan adalah, Kepada Setiap Keturunan Op.Girsang "TIDAK BOLEH MENGUNDANG DAN DIUNDANG, APABILA ADA PESTA-PESTA ADAT" dan pihak Tuan Guru Sinomba berusaha mencari SiGirsang agar dibunuh karena secara prinsip "HOSA DO ABUL NI HOSA" yang artinya nyawa diganti nyawa.

Mendengar Keputusan itu, maka Op.Girsang melarikan diri dari persembunyiannya yang dilindungi Marga Nababan dan Iparnya Marga Lubis dan Marga Sigalingging. Hingga ahirnya Marga Nababan pun berselisih dengan keturunan Tuan Sinomba karena Nababan memihak Op.Girsang.

5. Riwayat Perjalanan Meninggalkan Keluarga, Kampung Halamanya dan Tiba di LEHU Kec.Tigalingga Kab.Dairi

Karena situasi dan Kondisi, serta tidak memiliki pilihan apapun, ahirnya Op.Girsang mengambil suatu keputusan yng sangat berat untuk meninggalkan Istri (br Sianturi) dan Anak-anaknya (PAMOLAT dan DATU SANGIM LUMBANTORUAN). Dengan tetesan air mata dan rasa berat di hati ahirnya Op.Girsang meninggalkan mereka dikampung halaman.

Pertama-tama Op.Girsang pergi ke PARAPAT tempat Tulang (Paman) marga Sinaga dan sempat becocok tanam atau bertani mengusahai tanah yang diberikan Tulang marga Sinaga disebut sebagai peninggalanya GIRSANG SIPANGAN BOLON.

Mendapatkan imformasi dari Tulang (Paman) marga Sinaga, iparnya Marga Sigalingging, Marga Nababan. Bahwa keberadaan Op.Girsang di Parapat sudah diketahui oleh Keluarga Op.Tuan Guru Sinomba Lumbantoruan Hutagurgur dan akan segera datang untuk menangkapnya (Op.Girsang). Dengan bantuan dan Solu (Perahu) pemberian Tulang Marga Sinaga ahirnya Op.Girsang meninggalkan Parapat pergi menuju Silalahi yang dianggapnya adalah tempat keselamatannya.

Di Kampung Silalhi, pekerjaan yang dilakukan olej Op.Girsang adalah sebagai Penangkap ikan (Nelayan) atau yang disebut sebagai Partao-tao, kesibukan ini yang membuat perasaan duka berangsur hilang.

Suatu hari, Op.Girsang pergi memancing ikan ditepian Danau Toba Silalahi dan duduk di atas Pungung KURA-KURA BESAR yang dia kira adalah Batu Besar. Perlahan tanpa Op.Girsang sadari, ia sudah bergeser ke tengah danau. ketika Op.girsang Sadar, maka ia meminta KURA-KURA BESAR tersebut untuk menghantar dia kembali ketepi danau. Warga yang Menyaksikan Kejadian tersebut, memberitakan dan menyimpulkan bahwa Op.Girsang adalah Orang SAKTI karena dapat menjinak binatang ikan yang di Danau dapat dia jinakkan, ditambah dengan terungkapnya latar belakang Op.Girsang adalah seorang PEMBUNUH yang berakibat Op.Girsang tidak dapat tinggal menetap di kampung Silalahi. Dari kejadian itu Op.Girsang dijuluki atau diberi gelar PARANTIPA (Kura-kura), serta dikhawatirkan kehadiran Op.Girsang dapat menimbulkan kericuhan atau keonaran serta akan menjadi Penguasa di Kampung tersebut.

Dengan senang hati, Op.Girsang menerima keputusan pengetua penduduk Kampung Silalahi untuk segera meninggalkan kampung tersebut. kemudian Op.Girsang Pergi menuju Daerah Sumbul Sidikalang dan Sampai ke pedalaman yaitu Huta LEHU kec.Tigalingga.Kab.Dairi.

Disana Op.Girsang Menikah dengan Boru Damanik (istri Kedua) dan memiliki Dua anak laki-laki, yang Pertama adalah, Op.Datu Balutan Girsang/br Sinaga tinggal di Nagasaribu Silimakuta, Simalungun, dan anak Kedua LOMIT GIRSANG tinggal bersama Op.Girsang di LEHU.


Kesimpulan:

Bahwa Op.Girsang Bukanlah anak diluar nikah anatara Pemuda bermarga Lumbantoruan dengan Putri Lingga, Karena Lumbantoruan yg datang dari Dolok Sanggul tidak Jelas apa dia Lumbantoruan Parhariara atau Hutagurgur. Karena sudah Jelas Bahwa Op.Girsang adalah anak dari OMPU SAKKAP DOLI SIHOMBING LUMBANTORUAN HARIARA/ br SINAGA uang tinggal di Nagasaribu Siborongborong.

catatan:

Tulisan ini dikutip dan diedit dari Buku Sejarah & Silsilah Marga Girsang Berdasarkan Fakta dan Data serta Fakta Pengetua & Orangtua Toga Marga Girsang disusun Tahun 1970 oleh Jaludin Purba Girsang BA.